Sepasang pria dan wanita suporter "Merah Putih" menggunakan topi bertanduk tampak memasuki gerbang Pintu 7 Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Keduanya berjalan dengan penuh semangat sampai-sampai tanduknya itu berayun naik turun.
"Asyik banget pakai topi ini. Rasanya enggak klop nonton bola kalau belum pasang topi tanduk di kepala," ungkap Sofyan, yang ditemani Anggi, Kamis (16/12/2010).
Topi tanduk merah putih yang banyak dijual di seputar stadion kebanggaan bangsa Indonesia ini makin mewarnai kemeriahan suporter sepak bola, terutama ketika tim nasional bertanding. Di dalamnya terdapat busa yang kemudian dilapisi bahan perpaduan merah dan putih. Ukurannya pun dibuat all size.
"Harganya rata-rata Rp 55.000," kata Korjam, pembuat sekaligus penjual topi tanduk asal Parung, Bogor, Jawa Barat.
Jika Anda berani menawar, lakukan saja. Sebab, harga di atas adalah harga awal yang bisa ditawar oleh calon pembeli. "Harga pasnya Rp 20.000," tutur pedagang topi tanduk sejak tahun 2006 itu. Ia mengaku harus bersaing dengan puluhan penjual topi tanduk lainnya yang diproduksi dari Yogyakarta, Palembang, dan Bandung.
"Meski bentuknya terlihat sama, barang saya lebih unik karena ada tulisan Indonesia yang disablon di bagian luarnya. Yang lain kan tidak ada tulisannya," papar dia.
Saat pertandingan penyisihan Piala AFF Suzuki 2010 lalu, Korjam mengaku bisa menjual sampai 100 topi tanduk. Ia meyakini bila "Merah Putih" lolos ke final, topi tanduk akan lebih banyak lagi terjual.
Sumber: Kompas.com