Ahmad Bustomi mengaku tidak merasa berubah meskipun telah menjadi bintang sepakbola Indonesia. Ia punya prinsip, bisa menyenangkan orang juga merupakan ibadah.
Performa gemilang Indonesia di Piala AFF ikut pula mengangkat reputasi dan popularitas para punggawanya termasuk Bustomi, yang dinilai banyak kalangan sebagai sebagai salah satu pemain yang permainan apiknya konsisten selama turnamen.
Pembaca detiksport memilih gelandang 25 tahun itu sebagai pemain terbaik Indonesia di ajang Piala AFF lalu.
"Ah, keliru itu, Mas. Yang pilih saya itu salah semua," demikian reaksi pertama Bustomi saat diwawancara via telepon oleh detiksport, Minggu (2/1/2011), saat diminta komentarnya tentang hasil polling tersebut.
"Saya ini cuma pelengkap, masih banyak kekurangan. Mas Firman (Utina) saja. Mohon hasil pollingnya ditinjau ulang," seloroh dia. "Buat saya, bisa masuk tim nasional saja sudah Alhamdulillah."
Bustomi juga mengekspresikan perasaannya setelah tugasnya membela negara di Piala AFF selesai, di mana para pemain masih dielu-elukan oleh masyarakat pecinta sepakbola, dan dipandang sebagai pahlawan dari dunia olahraga.
"Saya tetap Ahmad Bustomi, Mas. Saya tidak berubah. Kalau sedang liburan seperti sekarang, ya saya tetap pulang ke kampung, ketemu teman-teman, kumpul-kumpul dengan keluarga, makan masakan ibu, dan lain-lain."
Pria kelahiran Jombang, 13 Juli 1985 itu juga tidak terlalu merasa sebagai "selebriti" ketika semua orang kini membicarakan dia, mengejar-ngejarnya untuk minta tanda tangan atau berfoto bersama.
"Selama masih bisa melayani, saya pribadi oke-oke saja, nggak masalah. Buat anak-anak kecil, semoga mereka yang ingin jadi pemain bola bisa lebih baik dari saya dan yang lainnya. Bagi saya, melayani orang lain itu kan juga ibadah, Mas. Cari pahala."
Saat ditanya siapa gelandang favoritnya, Bustomi menyebut nama pemain Italia, Andrea Pirlo.
Milanisti dong? "Saya tidak terlalu fanatik dengan klub. Banyak klub yang saya suka juga," tandas pemain klub Arema FC itu.
Sumber: detiksport.com